Kamis, 16 November 2017

Jenis-Jenis Batik Berdasarkan Cara Pembuatan

Bagaimana anda menilai sehelai batik? Apakah yang anda jadikan sebuah patokan untuk memilih batik yang tepat untuk acara-acara anda baik itu formal, kasual, dan bahkan spesial? Apakah asal usul daerah batik tersebut?

Tampaknya orang sudah bersepakat kalau motif adalah sebuah duduk masalah yang subyektif. Selera masing-masing Bung!

Alat-alat yang digunakan untuk membuat batik berdasarkan cara pembuatan batik.


Ternyata banyak dari kita menilai batik berdasarkan metode produksinya. Implikasi dari pemilihan metode produksi itupun sangatlah banyak. Dari segi harga dan kualitas misalnya.

Jika diteliti lebih jauh, metode produksi batik adalah penentu kepribadian dari batik tersebut. Hal itulah yang akan kita kaji di artikel ini, yakni jenis jenis batik berdasarkan cara pembuatannya.


Supaya lebih seru, mari ambil beberapa batik di lemari kita, sambil kita kroscek batik-batik yang kita miliki. Hehehe…

Macam-macam metode pembuatan batik adalah tulis, cap, cetak, print dan lukis. Hanya dengan mendengar namanya saja, pasti anda sudah memiliki bayangan tentang bagaimana cara produksi batik dengan metode-metode tersebut. Mari kita mulai dengan yang paling orisinil, yakni batik tulis.

1. Batik Tulis – Batik tulis merupakan batik dengan nilai seni yang paling tinggi. Kenapa begitu? Karena pada intinya tidak ada satupun batik tulis di dunia ini yang persis sama. Mungkin serupa, tapi tidak mungkin sama.

Ini disebabkan tingkat buatan tangan yang sangat tinggi. Batik ini 100% dibuat menggunakan canting. Bahkan bila ada motif berulang, maka motif ini digambar berulang-ulang menggunakan tangan. Sehingga memerlukan konsentrasi yang tinggi untuk membuatnya dengan rapi.

Namun serapi-rapinya, pasti akan ada kesalahan-kesalahan yang terjadi saat penggambaran. Kesalahan inilah yang dianggap berseni. Kesalahan ini tidak akan terjadi kedua kalinya pada pembuatan batik selanjutnya, setiap batik memiliki “cacat” yang berbeda.

Justru karena kesalahan inilah batik tulis dianggap nyeni. Karena setiap kesalahan itu eksklusif untuk setiap batik, memerlukan konsentrasi yang tinggi untuk mencanting bolak balik, dan waktu yang tidak sebentar untuk membuatnya. Inilah ciri khas batik tulis, tidak sempurna namun bernilai tinggi.

Pembuatan batik tulis bisa memakan waktu selama 2 minggu sampai 2 tahun lho! Harganya juga tidak main-main. Dipasaran yang termurah ditemui seharga 600.000 IDR, dan yang termahal bisa sampai ratusan juta.

Kalau memang anda butuh atau suka dengan batik yang eksklusif dan berkelas, saya sarankan anda beli batik tulis. Batik jenis terbaik di dunia.


2. Batik Cap – Pernahkan anda lihat cap yang digunakan untuk membuat batik? Udah atau belum silahkan anda lihat gambar dibawah ya. 

Macam-macam cap untuk batik.

Pada abad 19, permintaan batik dipasaran meluap tajam. Produsen batik mencari-cari cara untuk memenuhi luapan permintaan tersebut sehingga bisa memproduksi batik dengan lebih cepat dengan jumlah banyak.

Sehingga terciptalah metode cap ini, dimana lempengan besi atau tembaga yang bermotif digunakan untuk membubuhkan malam atau lilin diatas permukaan kain Mori. Nah, lempengan ini akhirnya sampai sekarang disebut dengan cap, sehingga jadilah nama batik cap.

Biasanya yang namanya batik cap itu motifnya berulang ulang, dan tidak rumit. Walaupun tidak rumit, batik cap masih dianggap batik yang kualitasnya sangat baik. Batik cap masih menggunakan malam dalam proses pembuatannya, sehingga masih dianggap sebagai batik yang authentik.

Harga batik cap pada umumnya juga tidak terlalu mahal, biasanya harganya dibawah 300.000 IDR. Batik cap merupakan bukti perkembangan budaya batik di Indonesia, karena metode ini tercipta atas meningkatnya peminat batik pada abad 19 silam.


3. Batik Cetak Sablon – Batik cetak ini kualitasnya dibawah batik cap. Perlu diketahui bahwa batik cetak berbeda dengan batik printing. Pada metode cetak sablon, sebenarnya yang mengerjakan batiknya tetap manusia. Bukan mesin.

Namun orang-orang suka bingung dan tertukar antara batik cetak sablon dan batik print. Sebenarnya batik cetak ini lebih mirip dengan batik cap. Karena prosesnya menggunakan cetakan besar bernama plangkan dan rakel. Yaitu alat yang biasa digunakan untuk sablon kaos. Namun proses pengerjaanya lebih mudah, dan tidak menggunakan malam.

Pembuatan batik dengan metode ini menghasilkan batik dengan sangat cepat. Namun karena lilin malam tidak lagi digunakan dan tingkat kerumitan yang rendah, batik ini memiliki nilai yang jauh dibawah batik cap dan batik tulis. Karena jauh lebih mudah membuatnya. Prosesnya juga biasa disebut sablon. 

Menghasilkan batik dengan singkat serta dengan harga yang sangat murah, inilah kenapa banyak sekali produsen jadi peminat batik cetak. Dalam sehari, bisa menghasilkan ratusan bahkan ribuan batik. Banyak juga pengrajin yang lebih fokus kepada batik cetak karena batik ini dapat meningkatkan omset berkali kali lipat.

Kalau dilihat dari rapih atau tidaknya, justru metode ini menghasilkan batik yang sangat rapi detailnya. Namun karena tidak ada penggunaan malam serta tidak ada eksklusivitas pada batik ini, maka batik ini dianggap bermutu rendah.


4. Batik Print - Jenis batik yang akan dibahas sekarang adalah batik print. Lagi-lagi untuk meningkatkan efisiensi, batik pun diproduksi dengan mesin print tekstil. Pendapat masyarakat pun beragam mengenai inovasi ini.

Sebagian besar orang menganggap batik print tidaklah mewarisi tingkat kerajinan dari jenis-jenis batik sebelumnya, bahkan banyak yang menjuluki batik ini adalah batik imitasi.

Mesin batik print.

Ini disebabkan karena beberapa hal. Salah satunya adalah pola-pola dibuat dengan bantuan otomasi mesin. Ya, ternyata banyak batik yang beredar di pasaran memang sudah tidak ada campur tangan manusianya ketika dibuat, kecuali pencet-pencet tombol.

Lalu yang menjadi masalah utama adalah adanya produsen-produsen asing yang turun memproduksi batik dengan mesin printing.

Contoh yang banyak beredar di pasaran adalah kain batik printing dari negeri Tiongkok. Yang mana harganya sangat murah, namun secara langsung mengancam eksistensi batik Indonesia.

Batik print biasanya di banderol dengan harga dibawah 80.000 IDR kainnya saja. Apabila sudah jadi baju, mungkin bisa sampai 120.000 IDR. Memang sangat murah, dan banyak digemari oleh kalangan ekonomi kelas menengah kebawah. Ya masalahnya memang batik ini sangat terjangkau dan banyak ada dipasaran.


5. Batik Lukis – Batik tipe ini tidak dibuat menggunakan lilin atau malam. Sehingga canting juga tidak digunakan. Batik lukis ini dilukis menggunakan kuas. Seperti lukisan pada sebuah kanvas. Sehingga merupakan karya seni tersendiri.

Batik lukis juga merupakan karya seni yang indah.

Tapi jangan salah, nilai seni pada batik jenis ini juga sangat tinggi. Meskipun saya sendiri ragu apakah bisa disebut batik, hehehe…

Batik jenis ini dibuat dengan melukiskan motif diatas kain mori menggunakan kuas dan cat minyak. Seperti melukis biasalah.

Nah batik jenis ini memang jarang ditemukan, meskipun begitu, harganya biasanya cukup mahal. Batik jenis ini dibanderol dengan harga 300.000 IDR yang lukisannya tidak banyak, hingga 1.000.000 IDR keatas untuk yang rumit dan berwarna-warni. Ya karena memang ini adalah karya seni.

Untuk membuat batik ini, si pelukis harus berkali-kali menyelupkan kuasnya pada cairan pewarna diatas kompor, ada juga yang langsung saja melukis diatas kain. Ciri-ciri batik ini adalah warnanya yang mencolok, serta serat-serat kuasnya yang kerap terlihat pada lukisan.

Kalau dilihat dari motifnya juga anda tidak akan keliru, karena motif yang dibuat itu tidak seperti batik pada umumnya. Lebih mirip lukisan. Batik ini tidak lekang oleh paham-paham batik pada umumnya, lebih bebas dan kontemporer.
Load disqus comments

0 komentar